Selamat Datang di Blog Saya

Kamis, 16 September 2010

Matematika, Ilmu Perhitungan, Aljabar, dan Geometri

Siapa yang tidak kenal dengan matematika. Dari sekolahlah kita mengenalnya. Pelajaran ini, seolah-olah menjadi sesuatu yang sangat menakutkan bagi sebagian besar siswa-siswi di seluruh penjuru negeri, dari yang nampak hingga yang tidak tampak. Tetapi dibalik itu semua, matematika menawarkan hal-hal yang mengasyikkan dan bahkan bisa membuat kita senang dengannya.
Jika ditanya "Apa yang terlintas di pikiran kita mengenai matematika?", sebagian besar orang menjawab menakutkan, gak asyik, susah, dan lain-lain. Namun, hanya sebagian kecil yang menjawab mengasyikkan, gampang, dan lain sebagainya. Ketidaksukaan seseorang kepada sesuatu pasti ada faktor-faktor penyebabnya. Sama seperti matematika, jika kita tidak suka dengan matematika, pasti ada penyebabnya. Sebagian besar penyebabnya adalah karena gurunya kurang asyik, atau buku-bukunya yang relatif tebal, atau pelajarannya susah dicerna, atau bahkan kita sudah tersugesti oleh teman yang sangat tidak menyukai matematika.
Sebenarnya, untuk dapat menguasai matematika, kita tidak harus menghafal semua materi, seperti halnya IPS ataupun PKn, karena materi itu hanya akan didapati dalam soal-soal tes, layaknya soal UAS atau UN, sebanyak-banyaknya hanya 20 persen. Lalu, 80 persennya lagi? Ya, 80 persennya lagi adalah soal-soal non-materi atau kata lainnya soal-soal perhitungan, aljabar, ataupun geometri. Bagaimana kita bisa mengerjakan itu? Kita bisa mengerjakannya dengan menghafal atau bahkan mengingat-ingat saja rumus-rumus yang kita bisa temukan dalam buku pelajaran sekolah. Dan, satu hal lagi. Jangan hanya menghafal rumus, tapi kita juga harus berlatih soal-soal yang berhubungan dengan yang akan kita pelajari.
Semoga, artikel ini bisa cukup membantu anda-anda yang kurang atau bahkan tidak menyukai matematika.

Jumat, 03 September 2010

Malam Lailatul Qadar Lebih Baik dari Malam Seribu Bulan

Anda semua, terutama yang muslim pasti tahu tentang Malam Lailatul Qadar. Malam ini hanya akan muncul 1 malam saja pada bulan Ramadhan. Secara bahasa, Lailatul artinya malam sedangkan Qadar artinya kemuliaan. Jadi Lailatul Qadar artinya Malam Kemuliaan.
Rasulullah bersabda, yang artinya,  "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan". Artinya, kita disarankan untuk mencari malam Lailatul Qadar dengan cara beritikaf (berdiam diri) di dalam masjid, di antara malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, entah itu malam ke-21, 23, 25, 27, ataupun malam ke-29. Dan perlu diingat, malam Lailatul Qadar hanya akan muncul 1 malam saja.
Jika kita beritikaf pada malam Lailatul Qadar, maka kita mendapatkan keutamaan seperti beribadah selama 1.000 bulan seperti yang difirmankan oleh Allah pada surah Al-Qadr : 3, yang artinya, "Malam Lailatul Qadar lebih baik dari 1.000 bulan". Bisa dibayangkan dong, kita bagaikan beribadah selama 83 tahun.
Saat beritikaf pun kita disarankan untuk beribadah, entah itu shalat malam, membaca Al-Qur'an, zikir, wirid, ataupun ibadah-ibadah lainnya. Waktu itikaf di malam Lailatul Qadar adalah pada malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadhan. Kita diperbolehkan mengikuti semua malam tersebut. Kita pun juga diperbolehkan untuk hanya mengikuti satu malam saja. Bahkan, tidak mengikuti pun tidak apa-apa karena hukumnya sunnah.
Di malam Lailatul Qadar ini, banyak malaikat yang turun ke Bumi. Tak satu manusia pun yang tahu berapa banyak malaikat yang turun ke Bumi. Yang pasti jumlahnya amat banyak.
Berikut ini tanda-tanda adanya Malam Lailatul Qadar :
  1. Suasana malam hari hening mencekam.
  2. Tak ada angin. Bahkan daun pun tidak bergoyang karena tidak ada angin.
  3. Air tak bergoyang sesaat. Bahkan air yang harusnya turun dari tempat tinggi ke tempat rendah, tidak akan turun sesaat.
  4. Matahari memiliki sinar yang lemah. Sehingga sinarnya tidak sampai ke Bumi.

Rabu, 01 September 2010

Syaf Jamaah Tarawih yang Semakin "MAJU"

Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah di bulan Ramadhan. Tarawih biasanya dikerjakan setelah shalat Isya. Jumlah rakaat Tarawih menurut ulama ada 2, yaitu 8 rakaat dan 20 rakaat ditambah Witir 3 rakaat, menjadi 11 rakaat dan 23 rakaat.
Kali ini saya akan membahas masalah syaf jamaah Tarawih yang semakin "MAJU". Yang dimaksud dengan "MAJU" disini adalah syaf jamaah Tarawih yang semakin maju. Pada hari-hari awal Tarawih, biasanya jumlah syaf jamaah Tarawih bisa melebihi kuota masjid/mushola. Tapi seiring berjalannya waktu, jumlah syaf jamaah Tarawih makin berkurang. Hingga kini, jumlah syaf pada 10 hari akhir Tarawih, hanya berkisar antara 5-7 syaf saja.
Sebenarnya, Tarawih adalah pelengkap ibadah di bulan Ramadhan. Semoga saja jumlah syaf jamaah Tarawih pada hari-hari akhir Tarawih bisa sama seperti jumlah syaf jamaah Tarawih pada hari-hari awal Tarawih. Amin.

Depok Kota Transportasi Darat

Depok merupakan kota yang indah di barat laut Jawa Barat. Depok pun mempunyai banyak sekali sarana transportasi darat. Sarana-sarana itu adalah Motor, Mobil, Kereta Api, Sepeda, Becak, dan lain sebagainya. Sebagian dari sarana transportasi tersebut menyumbang polusi di tengah-tengah indahnya kota Depok.
Penyumbang polusi terbesar adalah Motor dan Mobil. Kini, jumlah pengendara sepeda Motor hampir tak dapat dihitung jumlahnya. Karena banyak sekali Motor di Depok. Tempat parkir pun semakin penuh berkat kehadiran sang roda dua.
Kemudian ada mobil. Mobil terbagi-bagi menjadi Mobil pribadi, Mobil angkot, Bus, dan sebagainya. Mobil yang paling dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah adalah Mobil angkot. Mobil jenis ini jumlahnya paling banyak di depok. Selain itu, angkot merupakan sarana transportasi yang murah dan dapat dinikmati berbagai kalangan masyarakat.
Lalu, Kereta Api. Si Roda Seribu ini merupakan sarana transportasi yang bisa digunakan untuk perjalanan jauh dan cukup murah. Kereta Api memiliki banyak gerbong dan berhenti pada setiap stasiun kemudian berjalan kembali. Namun, kekurangan Kereta Api adalah banyaknya kasus kriminalitas, dan yang terbanyak adalah pencopetan.
Lalu, ada Sepeda. Sepeda ada beberapa jenis, dari sepeda roda dua sampai roda dmpat. Kebanyakan pengendara sepeda adalah anak sekolah. Sebagian dari mereka biasanya memakai sarana transportasi bebas polusi ini untuk berangkat ke sekolah.
Dan yang terakhir adalah becak. Sarana transportasi roda tiga ini merupakan kendaraan yang sudah ada sejak jaman dahulu dan pengendara becak biasanya sudah agak tua.
Karena banyaknya sarana transportasi darat di Depok, yang tak terhitung jumlahnya, maka harusnya kota Depok mendapat predikat "KOTA TRANSPORTASI DARAT".